Ayo
arisannnnn......
Di kalangan
perempuan kata dan kegiatan ini sangat familiar.
Termasuk
aku. Setiap awal bulan, aku ada arisan dasawisma di perumahan, di awal bulan
pula arisan yang lain menanti, yakni dengan teman teman kantor.
Di pertengahan
bulan ada arisan dengan komunitas seprofesi.
Dan di sembarang tanggal --tergantung kesepakatan bersama -- ada arisan dengan teman teman alumni kuliah. Dan tiga bulan sekali ada arisan keluarga.
Dan di sembarang tanggal --tergantung kesepakatan bersama -- ada arisan dengan teman teman alumni kuliah. Dan tiga bulan sekali ada arisan keluarga.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, arisan/aris·an/ n adalah kegiatan
mengumpulkan uang atau barang yang bernilai sama oleh beberapa orang kemudian
diundi di antara mereka untuk menentukan siapa yang memperolehnya. Undian
dilaksanakan dalam sebuah pertemuan secara berkala sampai semua anggota
memperolehnya;
Berarisan/ber·a·ri·san/
v bertemu (berkumpul) secara berkala untuk arisan
Di
Indonesia, dalam budaya arisan, setiap kali salah satu anggota memenangkan uang
pada pengundian, pemenang tersebut memiliki kewajiban untuk menggelar pertemuan
pada periode berikutnya arisan akan diadakan.
Di dalam
arisan ada bandar dan peserta arisan. Tentu saja juga uang yang beredar.
Nilainya macam-macam. Ada yang arisan hanya Rp 100 ribu. Ada pula yang pasang
Rp 300 ribu, Rp 500 ribu, Rp 1 juta. Untuk kalangan berpunya dan sosialita,
tentu bisa dibayangkan berapa nilai arisannya. Arisan ini bisa berupa arisan
uang atau arisan barang. Barang biasanya alat- alat elektronika, motor, dll.
Tapi paling banyak dan mudah menjalankannya adalah arisan uang.
Bandar
arisan adalah posisi terpenting di setiap kelompok arisan. Tugas bandar ini macam-macam.
Paling utama adalah menagih uang arisan peserta, kemudian mengurus tempat
arisan, mengumpulkan atau mengundang peserta (woro-woro).
Urusan
menagih setoran arisan itu tak mudah, karena tidak selalu lancar. Ada peserta
yang sudah paham “kewajibannya” langsung bayar, tapi ada juga yang mesti
ditagih dan diingatkan. “Kadang tak cukup sekali lo menagihnya,” kata Novi,
yang “rajin” jadi bandar arisan. Makanya, setiap bandar punya cara sendiri
untuk memudahkan tugasnya menagih.
Lantaran kemudahan
teknologi, arisan pun kini mudah. Tak selalu harus bertemu fisik. Tapi model
begini menuntut tingkat kepercayaan sangat tinggi. Uang tinggal transfer ke
rekening “bandarnya”. Yang dapat arisan pun tinggal ditransfer. Ini biasanya
terjadi bila urutan yang menarik arisan sudah ditentukan di awal pertemuan.
Jadi misalnya 10 orang peserta arisan. Yang pertama adalah si A, kemudian B, C,
dan seterusnya. Ini biasanya terjadi pada arisan dengan teman-teman kantor. Tak
perlu “ngumpul” bertemu muka dan bayar arisan.
Aku sendiri senang
banget kalau dapat urutan terakhir hehehe. Setelah narik kan nggak perlu setor
setor lagi. Tapi andai dapat di urutan awal–awal ya nggak masalah juga.
Arisan bagi
beberapa perempuan adalah sarana untuk menabung (nyelengi). Ketimbang habis di dompet. Meski punya tabungan di bank,
arisan boleh dibilang lebih seru dan asyik-asyik saja.
Arisan pun menjadi
alasan untuk bisa bertemu. Bertemu tetangga, teman, sahabat, saudara, atau keluarga.
Kalau ada embel-embel arisan, pasti diupayakan untuk datang karena bisa bertemu
si A si B. Dan pulangnya kalau beruntung, ya dapat rejeki arisan. Kalau kurang
beruntung, tidak juga terlalu menyesal.
Yang penting
silaturahmi, pul kumpul. Nanti kalau sudah bertemu kawan, obrolannya bisa
macam-macam. Bisa bahas perjodohan buat yang masih lajang. Bisa diskusi tentang
networking usaha bisnis. Silakan bahas habis tentang diet untuk menurunkan
berat badan. Atau ngobrol tentang anak-anak
dan hal lainnnya. Di tempat arisan pula, teman yang punya usaha, boleh membawa
dagangannya di sana juga.
"Lagian
arisan ini lo waktunya seenaknya polll. Dibuat dua tahun lalu, yang narik
arisan baru dua orang, dan periode ketiga ini setelah 2 tahun tak bertemu. Coba
bayangkan...," kata Lucya, bandar arisan alumni antro, UA.
Tapi sekali
lagi, peserta arisan ini asyik asyik saja. Yang penting seruuuu !!! .....*
Onny
8 Juni 2017
horeeee...dapat arisan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar