Lama banget hobi yang satu ini tak kulakukan
lagi. Waktu itu gegaranya, aku diingatkan ibu, untuk mengurangi makan es batu,
dengan alasan ngeman (sayang) gigiku.
Aku pun manut.
Hingga pada satu hari, di kafe Cak Yu, Surabaya, aku
menyaksikan Riza, kawan karibku, dengan “lincah” mengudap es batu seperti
layaknya makan kripik kentang. Bahkan karibku ini tak segan meminta lagi
segelas khusus es batu saja! Pun untuk segelas es batu itu, ia harus bayar 3000
rupiah.
Ini persis dengan yang pernah kulakukan beberapa
tahun silam. Setiap kali minum es yang segar, es batu pun turut tandas. Kalau
masih lama berada di warung atau resto itu, karena ngobrol ngalor ngidul dengan kawan, maka tambahan beberapa gelas es batu pasti kuminta. Melihat Riza
demikian asyik, ah, aku jadi tergoda untuk melakukan hobi ini lagi.
Apalagi sekarang ini makin enak, karena es batu
nya juga tampil “modern” dalam bentuk ice
tube -kotak kotak kecil- yang tinggal kremus. Beda dengan jaman dulu, yang
potongan es batunya pasti gede gede. Wong
yang dipotong adalah es balokan. Harus nunggu lama, hingga es batu “menyusut”
dan pas untuk diklethuk, atau dikremus. Kalau pingin cepat, minta tolong
penjual es, untuk memotong-motongnya lebih kecil.
Seperti Riza, maka setiap kali andhok es teh tarik favoritku, maupun es
lainnya, kini aku juga minta es batunya yang banyak, atau ya nambah lagi. Kalau
masih kurang ? Kalau kebetulan sedang bersama anak-anak, maka mereka tak segan
mengulurkan es batunya.
Bagaimana soal gigi ? Untungnya gigiku bukan termasuk
yang sensitif dingin. Jadi sampai hari ini aman untuk urusan kremus-kremus es
batu. Bahkan kalau di kulkas sedang tak
ada buah, atau kacang-kacangan yang bisa kukudap sebagai camilan, maka es batu
jadi penolongnya.
Soal rasa ? Wah tak bisa dijelaskan dengan
kata-kata. Nikmat dan segar bingits – pinjam kata kekinian untuk mewakili
banget yang sangat--. Yang jelas saat ngremus
itu, ada irama unik yang bisa dinikmati dan didengarkan. Rasa segar langsung
membasahi lidah dan tenggorokan. Asyik kan !
Beruntungnya lagi, ada ahli yang sudah meneliti
tentang kebiasaan ini. Penelitian itu menyatakan es batu bukan hanya tidak
mengandung kalori, tapi juga mampu membakar kalori ketika tubuh mencairkannya.
Ahli pencernaan Dr Brian Weiner memang banyak
mempromosikan diet es batu. “Ketika makan es batu kita akan mendapatkan dua
keuntungan, membakar kalori dan mengonsumsi makanan yang tidak mengandung
kalori," kata Weiner yang telah membuat buku The Ice Diet yang bisa diunduh secara gratis di e-book.
Menurut ia, orang dewasa aman mengunyah es batu sekitar seliter setiap hari. Jumlah tersebut akan membakar 160 kalori atau setara dengan kalori yang dibakar ketika seseorang berlari sejauh 1,6 kilometer. Meski demikian, Weiner mengatakan mengonsumsi es batu lebih dari satu liter setiap harinya bisa berakibat toksik.
Selain itu jika Anda ingin mencoba diet ini, tetap disarankan untuk menjaga asupan makanan secara keseluruhan. Konsumsi makanan yang bernutrisi agar kebutuhan gizi setiap hari terpenuhi.
Menurut ia, orang dewasa aman mengunyah es batu sekitar seliter setiap hari. Jumlah tersebut akan membakar 160 kalori atau setara dengan kalori yang dibakar ketika seseorang berlari sejauh 1,6 kilometer. Meski demikian, Weiner mengatakan mengonsumsi es batu lebih dari satu liter setiap harinya bisa berakibat toksik.
Selain itu jika Anda ingin mencoba diet ini, tetap disarankan untuk menjaga asupan makanan secara keseluruhan. Konsumsi makanan yang bernutrisi agar kebutuhan gizi setiap hari terpenuhi.
Jadi, begitu
menemukan hasil penelitian tersebut, aku dan Riza makin “menjadi”. Di rumah,
aku membeli beberapa cetakan es batu lagi untuk persedian di freezer, sehingga cadangannya
makin banyak. Sedangkan Riza lebih “gila” lagi. Ia tak segan membeli sekantung plastik
ukuran 3 kg-an ice tube yang siap
kremus.
“Murah, cuma
5000 rupiah segini banyaknya.” Setiap
membuka kulkas, ia pasti mengambil es batu. Apalagi cuaca Surabaya, panas
begini.
Dan..... kalau kami sedang janjian untuk makan
bareng, dipastikan aku dan Riza tak akan berhenti ngremus es batu. Pun, tentu saja ini; kami menolak untuk berbagi es
batu ...hahahaha ..... *
25 Mei 2017
onny